Hipnotis untuk Pengaruhi Pelanggan
SEMARANG- Banyak kalangan menganggap hipnotis atau hipnosis identik dengan hal-hal negatif, seperti gendam, penipuan
Namun, ternyata hipnosis bisa juga diterapkan dalam pengembangan bisnis, terutama bagi pemasar atau penjual. Untuk itulah Hypno Selling diangkat sebagai topik hangat dalam Marketing Gathering IMA Jawa Tengah, Kamis (21/6) di Rinjani View,
Dalam diskusi yang disponsori oleh Djarum Super MEZZO, menghadirkan Hisyam A Fachri, yang dikenal sebagai master hypnotherapy. Bagaimana bisa hipnosis diterapkan dalam penjualan? Menurut Master Hypnotherapy, Hisyam A Fachri, hipnosis bisa dimanfaatkan dalam dua aspek, yakni menghipnosis sales person untuk self improvement, dan menghipnosis customer agar lebih percaya dengan si penjual.
''Posisi anda bukan sebagai seseorang yang menghipnotis klien, karena jika produk bagus mungkin tidak ada masalah. Tapi jika kualitas jelek, sama saja anda bunuh diri karena klien lama-lama akan tahu,'' ungkapnya.
Fungsi hipnosis yang ditekankan di sini adalah auto sugesti, untuk bisa meyakinkan self improve. ''Kita berangkat dengan keyakinan bahwa kita mampu menjual suatu produk,'' kata alumnus Psikologi UGM ini.
Bahasa Tubuh
Contoh yang sering dipakai di dunia direct selling atau penjualan langsung adalah double binding, yaitu mengarahkan pikiran prospek untuk memilih A atau B, yang keduanya berarti membeli, dan jangan sampai berpikir tidak membeli. ''Semisal penjual bertanya ''Mau berapa kilo? Mau dibawa sendiri atau diantar? Anda mau mengambil produk paket dengan diskon atau pilih kombinasinya sendiri?''
Dengan pola kata hipnosis, maka seorang prospek akan menjadi lebih ''lunak'' dan sugestif sehingga ia mau membeli produk atau jasa itu. ''Kita harus terfokus bagaimana cara mengubah cara pandang serta meyakinkan klien dengan sensasi pada sumber hipnosis yang timbul dari pandangan mata, nafas, verbal (pilihan kata yang tepat), vocal (intonasi), dan visual (bahasa tubuh).''
Bahasa tubuh misalnya, penting untuk meningkatkan jumlah penjualan sehingga perlu diperbaiki agar penjual bisa lebih persuasif dan perlu juga untuk mengamati bahasa tubuh calon pelanggan untuk bisa ''membaca'' pikirannya.