Berita Indo Pos

Senin, 07 Apr 2008

Ribuan Siswa Menangis

Di GOR Manahan Solo
SOLO - Sekitar 2.000 pelajar kemarin (6/4) siang menangis serentak di GOR Manahan, Solo. Tangis histeris itu sungguh terjadi di sela-sela acara tryout akbar ujian akhir nasional (unas).

Tangis bersama tersebut merupakan bagian dari hypno motivasi masal demi menghadapi unas secara psikis maupun materi. Dipandu master hipnotis Hisyam A. Fachri, ribuan siswa tersebut dibuat tak sadarkan diri.

Sebelum hipnotis masal dimulai, para siswa diminta duduk di lantai. Diiringi instrumen musik dari negeri Tibet, ketua Asosiasi Hypnosis dan Hypnotherapy Indonesia (AHHI) itu mulai beraksi.

Dia pun menyebut angka-angka serta meminta para siswa menghela napas dalam-dalam. Hanya dalam hitungan menit, para pelajar tersebut ambruk dan tertidur dengan sendirinya.

Kemudian, Hisyam bercerita tentang dosa-dosa yang mereka perbuat, baik kepada Tuhan, orang tua, serta orang lain. Sambil sahut-menyahut, seperti dikomando, ribuan pelajar kelas III sekolah menengah yang kebanyakan perempuan itu menangis sesenggukan.

Makin lama tangis mereka semakin keras. Bahkan, ada beberapa pelajar yang bergulingan sambil menangis histeris. Apalagi, alunan suara Josh Groban disusul Gigi, yang sengaja diputar, makin membuat bulu kuduk merinding.

Puluhan pelajar lain yang menyaksikan adegan itu dari tribun ikut menyeka air mata yang mengalir di kedua pipi. Setelah tangisan kompak itu, masih ada di alam bawah sadar, Hisyam meminta para pelajar untuk bergoyang. "Ayo, tepuk tangan, kita menikmati lagu Sheila on Seven," pinta Hisyam. Serentak, para pelajar itu pun bertepuk tangan sambil tiduran.
"Sekarang kita kedatangan pelawak yang lagi ngetop, Tukul Arwana. Dia sekarang ada di tengah-tengah kita. Lucu kan?" kata Hisyam lagi, yang disambut tawa dari mulut ribuan siswa itu.

Bahkan, beberapa di antara mereka tanpa sadar berdiri sambil berjoget. "Ayo kepalkan tangan. Sebagai pelajar, kita harus belajar giat agar yang kita cita-citakan tercapai," pinta Hisyam.

Sekitar 45 menit adegan tersebut berlangsung. Kemudian, satu per satu siswa sadar dan bangun dengan bingung. Mata mereka merah, bahkan ada yang bengkak.(anw/tej/jpnn/ib)